|
Selamat datang di Pantai Kuta! |
Indonesia adalah negara bahari,
karena sebagian besar wilayahnya berupa laut. Di mana ada laut, di situ ada
pantai. Pantai Kuta di Bali adalah salah satu pantai paling terkenal, tak hanya
di Indonesia, tapi juga di dunia. Beruntung kemarin, tanggal 17 Agustus, saya
mendapatkan kesempatan menjejakkan kaki di pasir Pantai Kuta yang dijejali
ribuan pengunjung dari seluruh dunia. Wow!
Ceritanya, tanggal 16 Agustus jam
5 sore, saya mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali, dalam perjalanan liburan
bersama anak dan suami. Alhamdulillah, dapat rejeki sehingga bisa liburan ke
Bali. Seneng banget, dong, karena nama Bali sudah mendunia. Beruntungnya lagi,
saya dapat hotel yang letaknya hanya kurang lebih sepuluh menit dari Pantai
Kuta! Gak perlu keluar kocek buat biaya taksi atau ojek, udah bisa jalan kaki
ke pantai romantis ini. Kenapa romantis?
|
Akhirnya kakiku menjejak juga di Pantai Kuta |
Nih, simak beberapa lirik lagu
dari penyanyi terkenal, tentang Pantai Kuta yang romantis.
Ebiet G. Ade, Nyanyian Rindu
Gemuruh ombak di Pantai Kuta
Sejuk, lembut angin di Bukit Kintamani
Gadis-gadis kecil menjajakan cincin
Tak mampu mengusir kau yang manis
Andre Hehanusa, Kuta Bali
Semua berlalu di balik khayalku
Kenangan yang indah berdua denganmu
Di Kuta Bali kaupeluk erat tubuhku
Di Kuta Bali cinta kita….
|
Edisi romantis di Pantai Kuta :D |
Dan masih banyak lagi penyanyi
yang mengabadikan Pantai Kuta ini ke dalam lagu-lagu mereka. Kebetulan sekali
karena kemarin saya datang ke Pantai Kuta bersama suami dan salah satu anak,
buah cinta kami. Uhuuk! Berasa bulan madu kesekian. Seharian menjelajahi Kuta
Square dan Legian, saya baru menginjakkan kaki di Pantai Kuta pada sore hari,
alias menyambut sunset! Gimana gak romantis, coba? Sengaja banget kan datangnya
pas sunset?
|
Pantai Kuta di pagi hari |
Pagi hari, suami sudah duluan ke
Pantai Kuta, katanya ada persiapan tujuhbelasan. Ternyata benar, setelah sore
hari saya datang, acara tujuh belasannya masih ada bekas-bekasnya. Bendera
merah putih terpancang di beberapa titik. Panitia juga masih woro-woro kepada para
peserta yang mau ikut acara. Perhatian saya lebih terfokus ke arah pantai,
dengan matahari yang mulai tenggelam. Suami menyisakan foto-foto Pantai Kuta di
pagi hari untuk saya publikasikan di blog ini. Pantai Kuta lebih indah di pagi
hari, karena relatif sepi pengunjung. Masih banyak yang belum bangun tidur.
Asik nih berenang pagi-pagi. Beberapa pengunjung juga berolahraga lari di
pinggir pantai.
|
Tujuhbelasan di Pantai Kuta bakal seru, nih! |
|
Persiapan Tujuhbelasan di Pantai Kuta |
Untuk masuk ke
Pantai Kuta, sama sekali tidak dipungut bayaran. Saya pikir bakal ada penjaga
tiketnya. Enak banget ya yang tinggal di sekitar Pantai Kuta, bisa kapan aja
datang tanpa bayar. Kalau
saya yang dari Jakarta, harus bayar tiket pesawat dan akomodasi dulu. Untungnya
kemarin itu saya dapat tiket dan akomodasi gratis, cuman uang sakunya aja yang
bayar. Enggak apa-apa, rasanya puas dan bersyukur sekali bisa mengunjungi salah
satu kekayaan alam milik Indonesia ini. Apalagi begitu mengetahui bahwa
wisatawan asing sangat terpesona memandangi Pantai Kuta, seperti terhipnotis.
Bangga dong, saya menjadi bagian dari rakyat Indonesia yang memiliki kekayaan alam
berupa pantai ini. Dirgahayu Indonesia yang ke-69! Semoga selalu merdeka!
|
Sisa-sisa kemeriahan 17-an di Pantai Kuta |
Di sore hari, suara ombak
terkalahkan oleh riuh suara pengunjung. Terlalu banyak turis yang datang,
karena kemarin sedang liburan musim panas di Eropa. Jalanan di depan Pantai
Kuta pun macet sekali. Sepertinya semua turis yang datang ke Kuta, janjian ke
Pantai Kuta. Wajah-wajah asing berseliweran di depan mata. Luar biasa, serasa
bukan berada di Indonesia, karena wajah lokal terlihat jarang. Beberapa
pasangan entah suami istri atau pasangan kekasih, menggelar tikar dan saling
merangkul. Memandang matahari yang tenggelam dalam lautan asmara. Aiih… kok
malah muka saya yang merah?
Maunya sih saya
romantis-romantisan juga sama suami, tapi perhatian suami lebih banyak
tercurahkan kepada buah cinta kami yang sedang aktif-aktifnya berlari. Si kecil
antusias sekali melihat pantai, karena baru dua kali kami jalan-jalan ke
pantai. Saat suami sedang mengajak si kecil bermain di air, saya asyik
mengambil foto-foto di sekitar. Ada pasangan turis bule yang akan berselancar. Pengunjungnya
rata-rata berusia muda nih, sepertinya memang sudah direncanakan sejak masih
dari daerah mereka, bahwa mereka datang ke Kuta untuk romantis-romantisan,
cieeeh….
|
Suami sibuk gendong si kecil :D |
|
Sepasang bule yang akan berselancar |
Pasir Pantai Kuta yang lembut,
menenggelamkan kaki saya.
Rasa haus
mulai menjalani kerongkongan, setelah seharian menjelajahi Kuta dan Legian,
terakhir di Pantai Kuta ini, sepertinya saya butuh minum. Untung sebelum
berangkat ke Pantai Kuta, saya selipkan satu kaleng
Liang Teh Cap Panda, teh
herbal yang juga berkhasiat untuk meredakan sakit tenggorokan. Kondisi cuaca di
Pantai Kuta pada sore hari, dengan angin yang kencang dan dingin, bisa
menyebabkan sakit tenggorokan. Makanya saya siapkan
Liang Teh Cap Panda. Bukan
hanya saya yang minum, suami juga ikut minum. Rasa tehnya adem dan
enak di lidah. Bisa kembali mengabadikan Pantai Kuta dalam sketsa, deh.
|
Untung bawa Liang Teh Cap Panda |
|
Buka dulu kalengnya |
|
Tenggorokan pun segar |
|
Suami juga minum Liang Teh Cap Panda |
|
Liang Teh Cap Panda teman baik di Pantai Kuta |
Matahari mulai terbenam,
seakan-akan semua mata memandang ke arahnya. Indah sekali, pantas saja khayalan
bisa mengembara ke mana-mana. Saya gak mau ketinggalan mengabadikannya. Hingga
langit beranjak gelap dan sudah waktunya untuk kembali ke hotel. Eh, si kecil
gak mau diajak pulang. Dia masih mau bermain di laut. Suami terpaksa
menggendong dan membujuknya. Bendera merah putih masih berkibar saat kami
beranjak meninggalkan Pantai Kuta. Masih banyak pengunjung yang berdatangan,
sebab pantai ini masih bisa dinikmati meski dalam keadaan gelap dan penerangan
pas-pasan. Kalau bukan karena si kecil tak boleh kemalaman di jalan, tentu kami
pun masih ingin berlama-lama romantis-romantisan di Pantai Kuta yang legendaris
ini.
|
Menyaksikan matahari yang mulai tenggelam |
|
Indahnya langit di atas Pantai Kuta |
|
Bendera Merah Putih menyambut sunset di Pantai Kuta |
Asyiknya jalan-jalan ke Pantai Kuta. Selamat tinggal, Pantai Kuta.
Semoga kelak kita bisa berjumpa lagi….
Walau pantai kuta skrg rame bgt ga kaya dulu tapi aku tetep suka pantai kuta mak. ❤️
ReplyDeleteWalaupun rame tetap bisa dinikmati kok mak :-))
DeleteSeneng ya mak bisa menikmati pemandangan pantai Kuta. Saya jarang banget kesini, jalan menuju tempat ini macet banget, padahal pengen bisa foto2 pas sunset atau sunrise-nya. Sukses deh buat kontesnya
ReplyDeleteAyo mak, mumpung di Bali, puas-puasin deh main di Pantai Kuta :))
DeleteElok banget Mak pemandangan sunset di pantai..romantis kesannya gitu..
ReplyDeleteIya mak, apalagi yg datang juga romantis-romantisan :))
Deletewah keren lengkap sama propertinya mbak hehe nice jalan-jalan ke Kutanya ^_^
ReplyDeleteIya, niat banget nih nulisnya :D
DeleteMeriah juga ya 17an di Kuta. Liat foto ini jadi pengen ke kuta lagi. Pengen sama suami juga biar sekalian bulan madu hag..hag..
ReplyDeleteAyo mak, ke Pantai Kutaa... sama suami aja :))
DeleteUwaaa jd kangen kuta :)
ReplyDeleteUdah pernah ke sana juga ya? Ngangenin emang yaa... :')
DeleteAsyiknya bisa romantis2an bareng suami di tempat yg romantis pula :)
ReplyDeleteHo oh, mak, asiiik... hehe....
Deletebali memang kaya dengan wisata pantai......eksotis dan mempesona,,,jadi kangen bali......selamat berlomba ya...semoga menjadi salah satu yang terbaik...keep happy blogging always..salam dari Makassar :-)
ReplyDeleteAaamiin... iya betul, beruntung banget bisa ke Bali. Terimakasih sudah mampi :-)
DeleteLagunya Andre Hehanusa Kuta Bali sih tau, Mak.. Kalau lagunya Ebiet G. Ade yang mana ya? hehe.. Saya terakhir ke Kuta tahun 1996, jadi pengen kesana lagi ;)
ReplyDeleteCoba cari di Youtube, Mak.. saya juga dapatnya di Youtube :D
DeleteMampir ke Pantai di MLG
ReplyDeletesesama blogger mak mampir ke artikel ku http://mlgcoffee.com/2014/08/10/malang-destinasi-pantai-eksotis-yang-perawan/
Terimakasih sudah mampir ya :))
Deletebelum pernah ke bali... seru baca cerita & liat foto2nya :)
ReplyDeleteAaiih. makasih mak, udah terhibur :))
DeleteCieeee cieee pacaran lagi niyeeee.... Belum pernah ke pantai Kuta. Yg hadiah ngeblog lalu ke Sanur.
ReplyDeleteEike yang belom pernah ke Sanur, maaak... aih, diciein.. :))
Deleteiya waktu pertama publish udah baca postingan ini, tp belm sempet komen krna dr hape.. Selamat ya mak, sudah menikmati yang katanya surganya dunia "bali", good luck lombanya :)
ReplyDeletesalam hangat dari kami ijin informasinya dari kami, pengrajin jaket kulit
ReplyDelete