Sedih banget karena di bulan Agustus saya nggak posting apa-apa di blog ini karena fokus di blog utama. Di bulan September ini saya coba posting lagi ya supaya bisa tetap aktif ngeblog di sini. Memang agak malas di sini karena entah kenapa setiap artikel yang baru itu permalinknya error di google sehingga nggak masuk google. Sudah saya tanyakan ke penyedia domain, tapi ya dia pun nggak tahu kenapa.
Alhamdullah sudah tahun 2023. Sejenak saya termangu mau nulis apa di awal tahun ini? Pastinya supaya blog ini nggak berdebu. Saya lihat-lihat album foto. Masih banyak sih yang belum saya share. Akhirnya pilihan jatuh pada foto waktu makan di Golden Lamian.
Mengawali bulan Desember, saya akan mulai mencicil pengalaman traveling Jawa Tengah sebelum pandemi Covid 19 menyerang. Berhubung ponsel tempat menyimpan foto-fotonya itu rusak karena dipakai main game oleh Salim, saya kehilangan banyak foto dan dokumen. Hiks.
Hari Minggu kemarin, saya, suami, dan si sulung berangkat ke Depok untuk mengikuti tes wawancara masuk SMA. Tahun depan insya Allah si sulung masuk SMA dan kami sudah mengikuti seleksi masuk SMA Swasta. Kami memang tidak menargetkan SMA Negeri karena sistem yang sekarang sangat menyulitkan. Dari segi domisili, tidak ada SMA Negeri terdekat dari rumah kami. Dari segi usia, anak kami pun usianya masih muda karena dia masuk SD di usia 6,5 tahun.
Saya sering melewati restoran Imperial Kitchen and Dimsum ini kalau sedang main ke mal tapi nggak pernah mampir. Bayangan saya, harga makanannya pasti mahal deh karena kelihatan restorannya elegan gitu.
Sudah lama suami ngajakin sama makan di Abuba Steak, tapi selalu saya tolak karena harganya yang nggak murah menurut kantong saya. Suami sih udah pernah dittaktir makan di sana bersama teman-teman kantornya. Setelah kondisi ekonomi membaik, akhirnya kesampaian juga kami makan di Abuba Steak tapi hanya berdua.
Berhubung di lini masa twitter sedang berseliweran tentang kue nastar mahal seharga Rp 500 ribu per toples, saya jadi punya ide menulis tentang kue lebaran favorit. Kebetulan pula kue nastar yang saya beli untuk lebaran sudah habis duluan.
Sebagai pecinta makanan, usai menonton film Little Forest versi Korea yang dibintangi oleh Kim Taeri ini, saya jadi terinspirasi. Bahkan, saya jadi punya ide menulis novel tentang kuliner. Bedanya, kalau film ini menceritakan tentang kuliner Korea, novel saya akan menceritakan tentang kuliner Indonesia.
Kalau ditanya hal apa yang membuat saya bahagia? Salah satunya adalah makan. Itu sebabnya saya susah kurus. Saya memang suka makan. Di blog ini saja dominan tulisan tentang kuliner dan resep masakan. Apalagi kalau makanannya itu gratis!
Jelang buka puasa, pasti selalu ada makanan khas yang ramai di pasaran. Yup, apa lagi kalau bukan kurma? Makan kurma untuk sahur dan berbuka bukan sekadar ikut-ikutan orang Arab, tapi memang sunah Nabi. Jadi, saat memasuki bulan puasa, orang-orang akan membeli kurma sebagai salah satu persiapan puasa hari pertama.
Kemudahan teknologi sekarang ini sangat membantu saya, salah satunya dalam hal memesan makanan. Sekarang kalau sedang capek masak sendiri atau bosan dengan masakan sendiri, saya bisa pesan makanan secara online.
Assalamualaikum. Sudah hari Jumat lagi nih. Biasanya jelang weekend begini, saya sudah malas memasak. Maunya makan di luar saja. Tapi hati-hati ya karena sekarang kasus covid meninggi lagi. Teman-teman saya yang selama dua tahun ini aman dari covid, sekarang terkena covid.
 |
| Bakso Campur |
Saya dan suami punya cara untuk merawat cinta, yaitu jalan-jalan berdua tanpa membawa anak-anak. Nggak usah jauh-jauh sih, karena anak-anak juga nggak bisa ditinggal di rumah lama-lama. Jadi, paling kami jalan dan makan di mall dekat rumah, salah satunya The Park Mall. Tentunya sambil belanja mingguan juga. Kenapa mingguan? Soalnya belanja banyak, cuma butuh seminggu buat menghabiskannya.
Jelang ulang tahun Salim yang ke-9 kemarin, kami hanya merayakannya dengan makan sekeluarga. Pilihan tempat makannya jatuh pada Maniak Seafood and Coffee yang lokasinya hanya 15 menit naik mobil dari rumah yaitu di Bojong Sari Sawangan Depok Jawa Barat. Enaknya tinggal di dekat kota tuh ya banyak tempat makan dekat rumah. Sebenarnya bisa aja sih pesan online. Tapi yang beda kan kalau makan di tempat. Eh, lagi pandemi begini masih makan di tempat?
Sudah lama mau nyicipin Sate Maranggi, akhirnya kesampaian saat kami menjemput anak-anak pulang dari berlibur di rumah neneknya, akhir Desember 2019. Yup, saat itu Indonesia belum dinyatakan darurat corona. Kita masih bisa jalan-jalan ke mana saja.
Horeeee... Ada mal baru di Sawangan nih. Sepertinya menjadi satu-satunya mal di Sawangan. Namanya The Park Sawangan. Mal ini sempat tertunda pembukaannya akibat corona. Akhirnya dibuka juga setelah PSBB di Depok diberhentikan.
 |
| Makan siang dulu di Ponyo |
