Sunday 6 September 2015

Naik Kereta Thomas, Tut... Tut... Tuuut....

Siapa bilang liburan harus mahal? Liburan murah meriah juga banyak! Contohnya, naik kereta listrik! KRL lho ya, bukan kereta api. Anak-anak justru senang naik kereta. Sekitar sebulan yang lalu (udah lama, tapi baru sempat ditulis di blog), saya mengajak anak-anak naik kereta. Dulu waktu belum punya mobil, kami sering naik kereta. Sekarang jadi nggak pernah. Makanya saya mau ajakin anak-anak naik kereta. Ternyata mereka excited banget! 


Ayahnya sih sudah bosan naik kereta setiap hari pulang pergi ke kantor, jadi sempet nawarin naik mobil aja lagi. Ismail yang suka mabok kalau naik mobil, marah-marah. "Nggak mau! Kakak maunya naik kereta!" Ya sudahlah, ortunya ngalah. Lagian sejak awal sudah nawarin naik kereta Commuter Line Jadebotabek. 

Berangkat naik motor ke stasiun. Ayah boncengin Ismail dan Sidiq, Mamah boncengin Salim. Kami pakai dua motor. Motor dititipkan di dekat Stasiun Citayam, Rp 4.000/hari. Rencananya kami mau ke Bogor. Ayah sudah punya tiket kereta berlangganan. Tinggal Mamah, Sidiq, Ismail yang belum. Salim gratis karena tingginya di bawah 90 cm. 


Saya kaget, lho kok mahal bangeeeet tiketnya? Cuma ke Bogor aja Rp 36.000! Trus, suami jelasin kalau yang Rp 30.000 itu jaminan kartu, nanti dibalikin pas pulangnya. Oooo.. udah horor aja. Masa semahal itu, kan cuma 4 stasiun. 

Keretanya ada kurang lebih 30 menitan baru sampe ya. Ismail sampai ngomel kenapa keretanya nggak sampai-sampai. Kalau yang lain santai aja nunggunya sambil lihat pemandangan stasiun yang sekarang sudah rapi dan bersih. Mau beli minum juga susah, nggak ada asongan lagi. Jadi baiknya bawa minum sendiri yah. Kita nggak bisa belanja lagi di stasiun. 

Ismail kesel nunggu lama






Kereta pun datang. Sayangnya, kami berdiri di tempat yang salah! Gerbongnya kelewatan. Kami jadi berlari mengejar kereta. Kereta paling belakang, kereta wanita. Si Ayah nggak mau naik, takut disemprit. Malah ngotot ngejar gerbong depan. Padahal naik aja, nanti juga bisa pindah ke depan. 

Masuk ke gerbong wanita, memang ada satpam yang mengawasi laki-laki dewasa dilarang masuk. Saya dan anak-anak dikasih tempat duduk karena ada tulisan tempat duduk prioritas. Alhamdulillah.. berhubung hari libur, keretanya nggak penuh, jadi enak dan nyaman. Ac-nya dingiiin... keretanya juga bersih, nggak kayak dulu. Ada pemberitahuan setiap akan berhenti di stasiun. Pokoknya udah cakep deh, sayang bagian dalam gerbongnya nggak kefoto.

Akhirnya, sampai di stasiun Bogor. Saya, Ismail, dan Sidiq berjalan ke depan, berharap menemukan Ayah dan Salim. Lho, kok nggak ada???? Masa sih mereka naik di gerbong paling depan? Nggak mungkin dooong... Hampir paniklah saya (padahal cuma di Bogor yak xixixi kayak tersesat di mana aja).

Kami menunggu di stasiun Bogor, karena si ayah sms tapi cuma bilang, "tunggu di stasiun." Celingak-celinguk nyariin mana si ayah. Nggak lama dia datang sambil gendong Salim. 

"Ayah di gerbong mana sih?"
"Aku di kereta lain. Aku ketinggalan kereta." 

Jiyaaaaaah..... 
Dan Salim pun tertarik dengan rel kereta, sambil bilang, "Itu Thomas... Thomas..."
Yang Thomas itu keretanya, bukan relnya, Nak....


6 comments:

  1. ankku manggil kereta api juga Thomas ;p... sayangnya ampe skr blm prnh naik KA yg di jkt ini mba... rada parnoan ;p.. iya sih aku srg dgr udh ga kyk dulu... tp nth kenapa msh blm tertarik utk nyoba -__-... tp memang hrs hari minggu kali ya spy gerbong2nya sepi :D

    ReplyDelete
  2. hiyyyaaa..hahahaha,kok bias ketinggalan kereta. seru ya mak ngajak anak2 naik transportasi umum...

    ReplyDelete
  3. naik krl sekarang nyaman ya mak....stasiunnya juga bersih dan teratur...jadi asik kalau bawa anak-anak tapi harus weekend ya kalau hari biasa dan trafik hour tetap kayak dendeng hehehe

    ReplyDelete
  4. anak-anak senang naik kereta ya mbak. Aku juga awalnya naik kereta pakai kartu yang seperti itu tapi krn suka antri sr lebih suka pakai emoney

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^