Sunday, 7 April 2013

Mengajarkan Anak Untuk Sayang Adik

Sidiq cium Salim
Aku pernah membaca tentang cara mengajarkan anak untuk menyayangi calon adiknya. Semisal sang ibu sedang mengandung dan khawatir kakaknya kelak iri terhadap adiknya. Subhanallah! Ketika Salim lahir, tak ada seorang pun kakaknya yang iri. Mereka begitu maklum melihatku lebih banyak mengurus adik bayi. Bahkan, mereka sayang sekali kepada adik bayinya. Sidiq saking sayangnya, sering mencium adik bayinya. Ismail juga sering mengajak Salim bercanda dan mengobrol. 

Maaf, Kalau Nakal Minta Maaf

"Maaf, kalau nakal minta maaf...."

Akhir-akhir ini Sidiq sering sekali ngomong begitu setiap kali melakukan kesalahan semisal membuat menangis adik bayinya atau berantem dengan kakaknya. Alhamdulillah, pangeran keduaku sudah jantan meminta maaf. Sering aku becandain, "gak ah, Mama gak mau maafin." Lalu, Sidiq menangis, "Mama jangan gituu... Dede bilang kan maaf!" Aku pun tertawa, lalu memeluknya. Duh, kadang walau dia sudah meminta maaf, aku sulit memaafkan kalau kesalahannya terjadi saat aku sedang capai dan emosi memuncak. Maafkan mama ya, De.... 

Tuesday, 2 April 2013

Jalan-Jalan Seru Ismail-Sidiq

Ismail dan Sidiq mau cerita jalan-jalan serunya ke Kebun Raya Bogor. Waktu itu, Ismail dan Sidiq nemenin Mamah yang mau Kopdar (kopi darat), ketemuan sama temen-temen facebooknya. Kami naik kereta api dari Stasiun Citayam sampai Stasiun Bogor. Ternyata kami datang kepagian, atau teman-teman Mamah yang datangnya telat yaa? 

Monday, 1 April 2013

Memory in Puncak-Bogor

Keluarga, ikatan yang sangat berharga
Ini foto keluarga yang paling berkesan buatku untuk saat ini
Diambil ketika mau pulang dari berlibur di Puncak-Bogor: 7 Desember 2012
Mengapa berkesan? Karena latar belakang pemandangannya yang indah
Plus pakaian kami yang matching, putih-putih, biru-biru.

Anak Aktif dan Mandiri dengan Empat Formula Tepat

Saking aktifnya, bisa naik tembok tinggi

Ranjang tempat tidur kami bergerak naik turun karena Sidiq melompat-lompat di atasnya. Dengan penuh semangat, dia melompat-lompat sambil bercerita. Energinya seakan tak habis meski sudah seharian bermain. Kalaupun sudah habis, dia akan mengisinya kembali dengan segelas susu atau makanan. Senang sih punya anak yang aktif, tapi memang cukup menguras tenaga mamanya. Bayangkan saja, kalau mau dipakaikan baju, aku mesti mengejar-ngejarnya dulu yang selalu berkelit dipakaikan baju. Oh, ternyata dia mau memakai baju sendiri.

Dengarkan Suara Azan Itu, Nak

M. Salim Luthfi saat baru dilahirkan
20 September 2012 Pukul 2.30 Pagi

Dengarkan suara azan itu, Nak
Saat Allah memanggilmu
Suara yang kaudengar kala pertama kaubuka mata  hingga kaututup mata

Ma, Kakak Jatuh Cinta

Surat Cinta Kakak

Suatu siang saat aku sedang menemani anak-anakku menonton film kartun kesukaan mereka, kubelai kepala Ismail. Sesuatu yang sering kulakukan kepada anak-anakku, tapi kali ini menimbulkan reaksi yang berbeda dari Ismail.