Friday 29 May 2015

CP Prima dan Upaya Memajukan Perikanan Budidaya Indonesia



Ikan, udang, dan makanan laut lainnya kaya akan vitamin, mineral, protein, asam lemak omega 3, dan nutrisi lain yang penting untuk kesehatan tubuh dan otak. Orang zaman dulu sering mengatakan, “Kalau mau pintar, makan ikan yang banyak.” Itu memang benar, karena asam lemak omega 3 di dalam kandungan ikan dan udang bermanfaat untuk perkembangan otak anak. Pada orang dewasa, suplemen minyak ikan dapat meningkatkan memori dan konsentrasi agar tidak mudah lupa dan pikun. Para bidan dan dokter sering menganjurkan ibu-ibu hamil agar mengonsumsi suplemen minyak ikan dan rajin makan ikan untuk perkembangan otak janin yang dikandungnya. 


Dulu, saya pernah menonton wawancara seorang pengacara ternama di televisi.  Ia mengaku sudah berprestasi sejak kecil. Ibunya rajin “memaksanya” makan ikan. Untung saja, keluarga mereka tinggal di pesisir pantai, sehingga ikan mudah didapatkan. Ikan itu diolah sedemikian rupa sehingga minyak ikannya keluar dan harus diminum oleh anak-anaknya sampai habis.  Rajin makan ikan dan pendidikan yang baik telah mengantar sang pengacara menjadi orang sukses. Ikan juga memiliki kalori yang rendah, sehingga mendukung program diet. Anak-anak zaman sekarang banyak yang terkena diabetes akibat konsumsi daging merah dan gula yang berlebihan. Sebaliknya, mereka justru tidak suka makan ikan. 

Indonesia, mestinya memiliki potensi besar untuk mengembangkan perikanan budidaya di laut karena memiliki luas laut tiga kali lebih luas daripada daratan, yaitu 3.257.483 km2. Akan tetapi, budidaya di laut masih di bawah 1% dari luas laut tersebut dan Indonesia akan mengalami kekurangan pasokan ikan jika dibandingkan dengan konsumsi nasional. Itu mengapa budidaya air tawar juga perlu digalakkan. Usaha budidaya air tawar ini dapat memberdayakan ekonomi masyarakat, membuka lapangan pekerjaan, dan  meningkatkan ekspor produk perikanan yang akan meningkatkan devisa. 

Ada dua hal paling penting dalam budidaya air tawar ini yang harus diperhatikan, yaitu: 

  • Upaya penyediaan bahan baku pakan lokal untuk mendapatkan bahan baku yang terjamin kualitas, kuantitas, dan kontinuitasnya.
  • Penerapan teknologi yang aplikatif, inovatif, efisien, dan berwawasan lingkungan. Jangan sampai limbah dari perusahaan perikananan budidaya ini justru menjadi masalah baru bagi lingkungan. 


https://twitter.com/cpprima/status/603153661896757249

Kedua hal penting itu telah ada pada salah satu perusahaan perikanan budidaya yang sukses memajukan perikanan budidaya Indonesia:  PT. Central Proteinaprima Tbk atau yang dikenal dengan CP Prima, produsen dan pengolah udang terintegrasi terbesar di dunia yang bertempat di Jakarta dan sudah beroperasi selama 35 tahun. CP Prima memproduksi benur, pakan udang, dan pakan ikan yang hasil produksi budidayanya telah diekspor ke Amerika, Jepang, dan Eropa dengan jaminan mutu, keamanan produk, dan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan. Ada lebih dari 70.000 hektar lahan tambak udang yang dibudidayakan di tiga lokasi: PT Central Pertiwi Bahari, PT Aruna Wijaya Sakti, dan PT Wachyuni Mandira, serta mempekerjakan lebih dari 10.000 orang karyawan. 

https://twitter.com/cpprima/status/603878407953260547


CP Prima juga telah mendapatkan banyak penghargaan dalam upayanya memajukan perikanan budidaya Indonesia, yaitu British Retailers Consortium dari Inggris Raya berupa sertifikasi keamanan dan kualitas produk, Best Aquaculture Practices dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Aquaculture Certification Council untuk standar US, dan Global GAP untuk standar Eropa berupa sertifikasi bahwa CP Prima telah melakukan budidaya ikan yang baik dan benar.

https://twitter.com/cpprima/status/603772694056697857
Tiga pilar utama  untuk memajukan perikanan budidaya Indonesia:

  1. Pemerintah, melalui regulasi, perbaikan infrastruktur, inovasi teknologi, kampanye makan ikan agar masyarakat makin gemar makan ikan melalui media massa, televisi, atau datang langsung ke sekolah-sekolah, serta mendukung iklim investasi perikanan budidaya Indonesia.
  2. Pengusaha, melalui inovasi produk, pemasaran yang luas, jaminan keamanan dan kualitas produk, dan tentunya harus melakukan budidaya ikan yang baik dan benar serta tidak merusak lingkungan.
  3. Masyarakat, menyadari pentingnya makan ikan, orangtua rajin memberikan ikan dan udang untuk anak-anaknya,  dan lebih kreatif mengolah masakan dengan bahan baku ikan.


Kita lihat saja orang Jepang yang terkenal dengan kecerdasannya, mereka sangat suka makan ikan. Ikan menjadi bahan pokok utama dalam menu makanan sehari-hari dan diolah secara kreatif.  Sushi, Shabu-shabu, tempura, yakiniku, dan lain-lain. Kita juga bisa melakukan hal yang sama. Akan tetapi, faktor harga menjadi alasan utama mengapa makan ikan dan udang belum menjadi prioritas. Masih banyak penduduk Indonesia yang makan ikan dan udang hanya sesekali. Terutama penduduk yang jauh dari pesisir pantai dan golongan ekonomi menengah ke bawah, masih sulit menerapkan kebiasaan makan ikan setiap hari dikarenakan harga ikan dan udang yang relatif mahal. Misalnya, udang dengan berat 250 gram di tukang sayur seharga Rp 15.000, pada saat laporan ini ditulis.

Bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, harga itu masih relatif mahal. Itu baru udangnya, belum beli beras, gas, minyak goreng, dan sebagainya. Tak heran bila mereka masih menjadwalkan makan ikan dan udang, tidak setiap hari. Diharapkan dengan semakin majunya budidaya perikanan Indonesia, dapat menekan harga ikan dan udang sehingga terjangkau oleh masyarakat.


Referensi:
http://cpp.co.id/

http://id.wikipedia.org/wiki/Central_Proteinaprima
http://www.neraca.co.id/article/41743/Perikanan-Air-Tawar-Jadi-Andalan-Ketahanan-Pangan-Nasional

http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/09/22/295067/indonesia-mesti-dorong-pengembangan-perikanan-budiday




3 comments:

  1. wahh baru tau saya mba, CP Prima adalah perusahaan pengolah udang yg lumayan diperhitungkan, ga hanya di Indonesia, tetapi juga dunia...membanggakan ya..semoga orang Indonesia makin terdorong untuk makan ikan dan udang,,yg notabene sumber protein yg bagus..

    ReplyDelete
  2. kampung saya di Sibolga sana mba.. dan itu daerah pesisir.. Tiap kali mudik lebaran ke sana, kita sekeluarga selalu puas makan seafood stiap hari, krn murah dan segar2 banget... sizenya juga gede2 ^o^.. pokoknya tiada hari tnpa seafood tiap pulang kampung :D.. Di jakarta, hasil laut sesegar dan segede itu mah, hrgnya udah ratusan ribu ;p

    ReplyDelete
  3. ayuk ke Siak mbk,banyak ikan dan udang hehehe....aya paling suka tempura

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^