Friday 13 March 2015

Cegah Penyakit Jantung Sejak Dini, Tanda Sayang kepada Keluarga

Sayangi jantung, sayangi anak

Takdir kematian memang rahasia Allah. Hanya Allah yang tahu kapan seorang manusia meninggal dunia dan disebabkan oleh apa. Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, yang bisa dicegah sejak dini. Orang yang terlihat sehat di luar, belum tentu sehat di dalam. Saya melihat sendiri bagaimana perawakan tetangga saya itu, sebelum meninggal. Tubuhnya tinggi besar, jalannya tegap, suaranya lantang, dan dia terlihat sangat sehat. Berdasarkan ciri-cirinya, Anda pasti mengira tetangga saya itu seorang laki-laki. Yang benar, dia seorang ibu rumah tangga yang memiliki tiga anak yang masih membutuhkan bimbingan seorang ibu. Maka dari itu, ketika kabar kematiannya tersebar, saya termasuk salah seorang tetangganya yang terkejut bukan main. Tak ada sakit, tak ada kecelakaan, kok tahu-tahu meninggal?


Diagnosa dokter menyebutkan bahwa ibu itu terkena serangan jantung. Tiba-tiba saja nyawanya berhenti, ketika dia sedang tidur-tiduran di lantai sambil menonton televisi. Kini, suaminya seorang diri mengasuh ketiga anak mereka. Saya sering bertemu suaminya saat sedang berbelanja sayur mayur di tukang sayur. Kasihan juga, anak masih kecil-kecil sudah ditinggal ibunya. Saya jadi ingat kematian seorang aktor dan anggota DPR ternama, Adjie Massaid, yang juga dikarenakan oleh serangan penyakit jantung. Penyakit jantung adalah the silence death. Pencabut nyawa yang tidak dapat diprediksi datangnya. Walaupun sesungguhnya sudah ada tanda bila seseorang menderita penyakit jantung, yaitu mengalami rasa sakit di dada yang terasa membakar dan berlangsung sekitar 10 menit serta dapat menjalar ke punggung, bahu, rahang, dan lengan. Penderita juga merasa cemas berlebihan, berkeringat dingin, lemas, bahkan pingsan.

Seseorang akan disebut menderita penyakit jantung koroner bila jantung tidak berfungsi karena otot jantung mengalami kerusakan akibat kekurangan pasokan oksigen, yang disebabkan oleh adanya plak pada lapisan pembuluh darah koroner. Plak adalah penumpukan substansi lemak yang mengeras. Lemak ini berasal dari makanan yang mengandung kolesterol tinggi, sebut saja gorengan, makanan bersantan, daging merah, daging jeroan, dan lain-lain. Gaya hidup masyarakat modern saat ini terbiasa mengonsumsi makanan yang tinggi kolesterol, sebut saja Junk Food (Ayam Goreng Kentucky, Pizza, Humburger), daging-dagingan sampai jeroannya, ditambah dengan santan yang kental.  Semua makanan itu dapat menyebabkan plak pada jantung, yang akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan darah tak dapat mengalir ke jantung dan otak, sehingga terjadilah serangan jantung, stroke, dan kematian mendadak.

Kalau kita menonton adegan-adegan di sinetron (cieeh… nonton sinetron juga, Mak?), sering sekali ada adegan seseorang meninggal gara-gara serangan jantung, setelah mendengar berita mengejutkan. Kenyataannya memang serangan jantung itu dapat terjadi bila melakukan aktivitas fisik yang berlebih sehingga kecapaian, stress, dan marah yang tak terkontrol. Jadi, kalau kita sudah memiliki tanda-tanda penyakit jantung (naudzubillahimindzalik), ya jangan sampai kecapaian, stress, dan marah berlebihan karena bisa terkena serangan jantung. Dari situ saya jadi mengerti mengapa Almarhum Adjie Massaid meninggal usai berolahraga. Mestinya kan olahraga membuat badan sehat, eh tapi kok malah meninggal? Olahraga memang baik untuk kesehatan, kecuali untuk penderita penyakit jantung. Boleh berolahraga, asal jangan kecapaian. Olahraga ringan saja.

Tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Insya Allah, penyakit jantung pun ada obatnya. Tetap saja, mencegah lebih baik daripada mengobati. Cegah penyakit jantung sejak dini dengan mengonsumsi makanan-makanan yang tidak mengandung kolesterol. Memang sih, lebih baik makanan itu tidak digoreng, tapi direbus. Juga lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Makanan gorengan memang enak, tapi sebaiknya tidak keseringan. Uhuuuy… ini sih nyindir diri sendiri yang masih suka makan gorengan. Batasi juga konsumsi makanan yang dapat menyebabkan hipertensi, diabetes, dan obesitas, karena penyakit-penyakit tersebut juga dapat memicu penyakit jantung. Sering kontrol ke dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan kita.

Selain menjaga kesehatan fisik dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol dan berolahraga, kita juga harus menjaga kesehatan batin. Lho, batin? Iya, karena serangan jantung juga dipicu oleh kondisi batin yang tidak sehat. Sering marah-marah, stress, sedih, apalagi depresi bisa memicu serangan jantung. Saya jadi menunjuk hidung sendiri. Menulis ini membuat saya ikut belajar mengontrol diri, karena memang hal-hal tersebut itu tidak baik untuk kesehatan batin. Banyak orang yang sakit bukan karena kurang makan, tinggal di rumah gubuk, kemiskinan, dan kekurangan, tapi justru mereka itu orang-orang kaya yang berkecukupan. Aneh, bukan, orang kaya seharusnya hidup senang dan sehat, tapi malah gampang sakit. Barangkali karena batinnya juga sakit, yang kemudian memicu penyakit fisik, salah satunya penyakit jantung ini.

Lalu, bagaimana jika kita sudah terindikasi terkena penyakit jantung? Ada dua cara, yaitu dengan terapi pengobatan, dalam hal ini Terapi Jantung, menggunakan obat-obatan tertentu. Dan yang kedua dengan tindakan intervensi, yaitu dengan pemasangan Stent, Ring, atau Operasi Bedah. Untuk Terapi Jantung, bisa mendatangi Klinik Terapi Jantung. Pemasangan Ring/ Cincin jantung untuk menahan pembuluh darah agar tidak menyempit memakan biaya ratusan juta rupiah. Untungnya, sekarang ada Terapi Ozon yang menggunakan zat alami Ozon untuk diaplikasikan langsung pada darah pasien. Ozon tersebut dihasilkan oleh sebuah mesin dengan tekhnologi Rusia, yang membantu memperlancar aliran darah, mengencerkan darah, memecah lemak yang menyebabkan penyumbatan, dan sebagai antioksidan agar darah selalu bersih. Dengan demikian, darah dapat dialirkan ke jantung tanpa hambatan.

Tanda sayang kepada keluarga, salah satunya adalah dengan menjaga kesehatan, agar kita bisa terus mendampingi anak-anak hingga tumbuh besar dan mandiri. Orangtua adalah penopang hidup anak-anak. Jangan sampai orangtua sakit dan tak berdaya ketika anak-anak masih kecil dan membutuhkan bantuan orangtua. Cegah penyakit jantung sejak dini, tanda sayang kepada keluarga.








7 comments:

  1. nikmat sehat paling utama ya mbak. Dengan mencegah lebih baik

    ReplyDelete
  2. Ngeri juga ya Mba.... duh jadi inget gaya makanku yg sangat tidak sehat :(

    ReplyDelete
  3. Jadi penasaran sama terapi jantung

    ReplyDelete
  4. Mengerikan sekali, ya, penyakit yang satu ini. Wah, ternyata Mak hobi nonton sinetron juga, ya :)

    ReplyDelete
  5. Betul banget ya, sering org bilang penyakit jantung itu masuk kelompok penyakitnya orang kaya. Sebenarnya itu akibat gaya hidup yg tdk sehat, terutama dari pola makan ya...

    ReplyDelete
  6. Harus mensyukuri nikmat sehat dengan selalu bergaya hidup sehat ya maak. Ternyata bisa juga dipicu dari psikis ya mak, kalo gitu harus jauh2 dari stres nih

    ReplyDelete
  7. iya mbak. skrg ini kayaknya penyakit jantung tuh sudah melanda anak muda. teman saya menjanda di usia 31 karena sang suami meninggal setelah sakit jantung. walau maut itu rahasia Alloh ya, tapi manusia juga diwajibkan menjaga dirinya sebaik-baiknya.

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^