Wednesday 12 November 2014

Masjid Agung Garut, Tak Hanya Mampir Salat tapi Juga Berwisata

Masjid Agung Garut, pertama kali saya menyambanginya di hari pertama bulan madu sewaktu baru menikah dengan suami tercinta. Bulan madu ke masjid? Bukan disengaja, tapi tak sengaja karena bulan madunya pas hari Jumat, dan suami harus salat Jumat dulu. Kami melewati Masjid Agung Garut, yang memang berada di tengah Kota Garut, tepatnya di Alun-Alun Kota Garut. Para pelancong pun akan mudah mendapati masjid terbesar di Garut itu.


Masjid Agung Garut
Sumber foto: Panoramio
Berhubung saat itu kamera ponsel saya tidak begitu bagus dan saya juga belum menjadi blogger yang hobi foto-foto, saya tidak punya dokumentasi foto  masjid. Beberapa tahun kemudian, setelah memiliki dua anak, kami kembali berkunjung ke Masjid Agung Garut. Kali itu, bukan lagi untuk sekadar salat, lagipula datangnya juga bukan hari Jumat melainkan hari Minggu. Kami datang untuk berwisata!

Bermain di depan Masjid Agung Garut
Wisata ke masjid? Ya, wisata religi, namanya. Kami datang sekeluarga. Hari Minggu, Alun-Alun Garut yang berada tepat di depan Masjid Agung Garut, memang dipenuhi pedagang kecil dan jasa persewaan hiburan anak-anak; ada becak kecil, motor-motoran, odong-odong, dan yang paling unik adalah naik domba Garut. Anak-anak senang sekali mendapatkan hiburan yang murah meriah.

Sekilas mengenai Masjid Agung Garut, terletak di Jalan Ahmad Yani, Garut. Dibangun pada tahun 15 September 1813, bukan hanya sebagai masjid, tapi juga sebagai kantor asisten residen dan penjara! Subhanallah! Memang, fungsi masjid pada masa Rasulullah Saw tak hanya sebagai tempat beribadah, tapi juga pusat kegiatan. 

Peta Lokasi Masjid Agung Garut
Sumber: Google Maps.

Wisata kuliner di sekitar masjid juga banyak tersedia, semuanya jajanan khas Garut, dari mulai Es Goyobod, Siomay, Bakso, Mie Ayam, dan lain-lain. Harganya sudah tentu terjangkau, karena termasuk kuliner jalanan (streetfood). Sejujurnya, saya sendiri belum pernah merasakan salat di Masjid Agung Garut, karena sewaktu datang pertama kali pas salat Jumat itu saya sedang berhalangan (padahal sedang bulan madu, ya :D). Lalu, datang lagi kedua kalinya di hari Minggu, saya sudah salat dari rumah. Tentu saja datang ke Garut itu untuk mengunjungi keluarga mertua. 

Bagi Anda yang akan melakukan perjalanan ke Garut, silakan mampir ke Masjid Agung Garut. Masjidnya besar dan sudah pasti nyaman. Cicipi juga kulinernya di samping masjid, dengan harga terjangkau. Selamat berkunjung ke Garut. 













5 comments:

  1. Memang, fungsi masjid pada zaman Rasulullah tak sekadar sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan. Miris rasanya kalau melihat masjid-masjid besar zaman sekarang yang sepi pengunjung.

    ReplyDelete
  2. pernah mampir juga kesana pas lewat

    ReplyDelete
  3. oooh... goyobod itu makanan khas Garut ya, saya kira makanan khas Bandung hehehe... soalnya saya suka sama es goyobod :D

    ReplyDelete
  4. Tulisan yang sangat bermanfaat buat para musafir yang melewati Garut yaaa mbak Leyla….:)
    Smg menjadi amal catatan pahala di yaumul hisabNya, aamiin

    Jazakillah, sudah berpartisipasi di GA Perjalananku dan Masjid

    ReplyDelete
  5. Samaan dong, mbak.. aku waktu bulan madu jg mampir di Masjid Agung Garut, kebetulan suamiku orang sana, Salam kenal ... :)

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^