Monday 24 November 2014

Emak-emak Juga Ngaji, Yuuuk....!


Mumpung internet lancar, saya mau ngeblog cepat ah. Beberapa waktu lalu, ada ibu-ibu eh emak-emak yang curhat di faceboooknya tentang kumpul di pengajian. Mengaji bukan hanya mengaji Al Quran sendirian lho ya, tapi datang ke majelis ilmu (entah itu masjid atau dari rumah ke rumah), duduk dan mendengar ceramah dari Ustaz atau Ustazah. Secara tak sengaja, ibu tersebut mendengar ceramah seorang ustazah tentang manfaat pergi ke pengajian. Manfaatnya banyak sekali. Jangan sampai hanya karena direpotkan oleh kesibukan mengurus rumah tangga, lalu enggan pergi mengaji. Masih punya anak kecil-kecil pun tak masalah. Dia merasa galau karena tidak bisa ikut pengajian. Nanti anak-anak malah menganggu, bagaimana? 


Sebagai ibu rumah tangga dengan anak kecil-kecil, saya juga memiliki kendala yang sama. Saya sempat tidak ikut pengajian selama kurang lebih tiga tahun. Saat itu, anak-anak masih umur 2 dan 1 tahun. Repot kali ya kalau ikut pengajian. Saya khawatir dua-duanya nangis di masjid kan repot. Selama itu saya merasa kosong, hampa, dan kurang ilmu. Selain jadi tidak bisa berinteraksi dengan ibu-ibu lain, saya juga kurang masukan ilmu agama. Memang, saya masih salat dan mengaji Al Quran, tapi sebagai manusia, saya butuh siraman rohani juga ketika galau, sedih, kesal, dan sebagainya. 

Anak-anak ikut ngaji
Ibu-ibu zaman sekarang tuntutannya semakin besar, terutama tuntutan ekonomi. Punya anak kecil-kecil ditambah penghasilan suami pas-pasan, tentu amat menguji iman. Itu salah satu fungsi mengikuti pengajian dan mendengarkan siraman rohani. Supaya emosi kita tetap terkendali karena yakin dan tawakal, sesulit-sulitnya hidup, ada Allah Swt yang senantiasa membantu. Alhamdulillah, saya bisa ikut pengajian lagi setiap minggu. Bahkan, di sekolah TK anak saya pun diadakan pengajian ibu-ibu setiap minggu. Jadi, seminggu dua kali ikut pengajian. Bagaimana dengan anak-anak?


Anak-anak juga ikuuuttt.... Lah, kalau di rumah, siapa yang menjaga? Si sulung sudah SD, sekolah sampai sore, jadi tidak ikut. Dua kakaknya masih menggelayuti saya, usia 5 dan 2 tahun. Memang, awalnya ribet yah, anak-anak suka mengacaukan suasana. Apalagi yang kecil masih gerayangan tangannya. Gelas-gelas dimainkan, air  minum ditumpahkan, apa punlah! Kadang juga saya terserang virus males pergi ngaji, karena sedang repot-repotnya, tapi urusan dunia memang tidak ada selesainya. Sampai kapan urusan akhirat disampingkan? Mau ngaji kalau anak-anak sudah besar? Lah, itu kalau kita masih hidup....


Keuntungan ikut pengajian, selain yang sudah saya sebutkan di atas, adalah:
  1. Membantu suami! Masya Allah... saya inget banget nih ucapan ustazah tentang yang satu ini. Setelah menikah, suami wajib menjadikan istri dan anak-anaknya dekat kepada Allah Swt. Suami masa kini kan sibuk banget, pulang kerja udah malem. Kapan sempat mengajari istri dan anak-anaknya ilmu agama? Bahkan, suaminya sendiri saja harus diajarin, karena ilmunya berkurang terus saking sibuknya bekerja. Istri wajib  membantu suami dengan mencari ilmu sendiri, salah satunya ya ikut pengajian. Insya Allah, suami jadi lebih ringan menjawab saat nanti ditanya di hari penghitungan, "apakah kamu sudah mendidik anak-anak dan istrimu?" 
  2. Mendapatkan pahala berkumpul di majelis ilmu. Dari Abu Hurairah, Rasululaah saw bersabda, "Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah Allah, mereka membacakan kitabullah dan mempelajarinya, kecuali turun kepada mereka ketenangan, dan rahmat menyelimuti mereka. para malaikat mengelilingi mereka, dan Allah memuji mereka di hadapan makhluk yang berada di dekat-Nya. Barangsiapa yang kurang amalannya, maka nasabnya tidak akan mengangkatnya." (HR. Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah. Hadist Shahih). 
  3. Mendapatkan ilmu agama sebagai panduan hidup.
  4. Bersilaturahim dan mendapatkan pahala silaturahim. 
Dan sudah tentu masih banyak lagi keuntungan lainnya, jika kita mau merenungkannya. Alhamdulillah, karena sering ikut pengajian, Sidiq (anak kedua yang sering ikut ke pengajian) sekarang suka nanya, "Mama nggak ngaji? Mama ngajinya hari apa sih? Sidiq ikut ya kalau Mama ngaji?" Mata saya berkaca-kaca mendengarnya. Bersyukur dan terharu karena anak-anak sudah bersemangat ikut ke pengajian. Semoga saja itu berlangsung terus sampai mereka dewasa. Maksudnya, bukan ngikutin ibunya terus ke pengajian ibu-ibu, tapi pergi ke pengajian khusus mereka (remaja/ bapak-bapak). Insya Allah, kalau anak-anak sering diajak ke pengajian, mereka memiliki kesadaran beragama dengan sendirinya, karena sering mendengarkan ceramah dan zikir tanpa sengaja. Aamiin...

4 comments:

  1. Enak ya pengajiannya ada makan-makannya hehe

    ReplyDelete
  2. satu tahun ini udah g pernah ikut pengajian,di Siak g ada ibu2 pengajian setiapsabtu kayak di Batam...

    ReplyDelete
  3. satu paket dengan anak kalau aku biasnaya mbak, mengajipun di bawa.

    ReplyDelete
  4. Dengan mengikuti majlis ilmu...batin kita laksana selalu disegarkan dgn cahaya dari Allah Swt....

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^