Friday 29 August 2014

Serius Mau Punya Anak Kembar? Baca TwiRies Dulu!

Adik-Kakak yang sering disangka kembar :D

“Horeeeee!” Akhirnya datang juga buku TwiRies: The Freaky Twins Diaries, karya Eva Sri Rahayu dan Evi Sri Rezeki, duo penulis yang ternyata kembar! Sudah lama saya penasaran sama keduanya. Apa benar mereka kembar? Gara-garanya setahun lalu saya dibuat bingung oleh si kembar ini. Mulanya, Evi Sri Rezeki mengeluarkan novel berjudul, “Cine Us,” lalu dibikinlah lomba reviewnya. Tadinya mau ikutan, tapi gak sempet. Itu kali pertama saya mengenal Evi Sri Rezeki.


Gak lama kemudian, ada penulis lain yang namanya mirip dengan Evi Sri Rezeki, yaitu Eva Sri Rahayu. Widiiiw.. bisa mirip gitu yak namanya. Eva gak mau kalah rupanya, ngeluarin novel juga berjudul “Love Puzzle,” dan dibikin lomba reviewnya pula! Kali itu, saya sempet ikut lombanya tapi gak menang, hiks…. Dapat hadiah kenangan-kenangan aja dari Eva hehehe…. *lumayan tau… gak bersyukur, ih…!

Nah, dari baca novel Love Puzzle itulah, saya baru ngerti, ternyata mereka memang kembar! Saya stalking-stalking TL keduanya, wiiih.. beneran kembar! Hahaha… kepo. Maklum deh, namanya juga penulis, insting detektifnya jalan terus. Sebenarnya sih bukan hal yang aneh kok kalo mereka kembar. Yang bikin takjub adalah, keduanya sama-sama penulis dan sama-sama menerbitkan novel remaja dalam waktu berdekatan! Udah gitu, penerbitnya juga sama. Kompak  banget, yak!

Tonton Book Trailernya dulu yaaa


Saya sudah membaca novel Cine Us dan Love Puzzle, sedikit bisa menerka perbedaan gaya menulis mereka, yang rupanya juga menjadi perbedaan karakter mereka lho. Saya baru bisa tau karakter mereka, setelah baca personal literature, TwiRies. Di buku ini nih, mereka blak-blakan mengungkapkan rahasia keduanya. Penasaran? Makanya, baca Twiries! Seru, gokil, dan jujur, wkwkwk…..

Eva dan Evi dalam buku Twiries!
Anak kembar? Emang keliatannya mereka lucu ya? Gak heran beberapa waktu lalu, ada seorang  teman facebook yang update status, katanya dia kepingin banget punya anak kembar cewek. Pasti lucu kalau didandanin, hihihi….. Apa yang ada di pikiran saya? “Belum tau aja kamu repotnya ngurusin anak kembar. Ntar kalo kejadian punya anak kembar, pasti nyesel deh!” idiih… jahat banget ya saya? Bukan apa-apa, soalnya pas temen saya update status begitu, saya lagi puyeng ngurusin dua balita yang sering disangkain anak kembar: anak pertama dan anak kedua yang jarak usianya cuman beda setahun.

Yap, anak pertama saya, Ismail, baru berumur setahun pas adiknya, Sidiq, lahir. Tahun pertama, mereka masih keliatan bedanya, karena yang satu sudah bisa jalan, satunya lagi masih “merem.” Di tahun kedua, baru deh orang-orang sering menyangka mereka kembar. Pokoknya kalau saya lagi jalan bawa keduanya, dan ketemu orang yang baru kenal saya, mereka pasti nanya, “ini kembar, ya?”

Ismail

Sidiq
Sebagai emak yang 24 jam bersama mereka, saya gak melihat ada kemiripan di antara keduanya. Ismail tubuhnya lebih kurus, kulitnya cokelat, dan rambutnya keriting. Sidiq, tubuhnya lebih montok, kulitnya putih, dan rambutnya lurus. Anehnya, orang-orang selaluuu bilang kalau mereka itu miriip, makanya disangka anak kembar. Kalaupun mirip, ya wajarlah namanya juga kakak-adek, tapi rasanya mengurus mereka itu… luar biasa! Bikin kepala bertanduk!

Masa-masa saat Ismail dan Sidiq batita, saya pingin waktu berjalan cepat. Duh, bukannya gak seneng punya anak kecil, tapi ampuuun deh repotnyaaa… Saya ingat, mereka itu kalau apa-apa kan barengan: mandi, makan, tidur, nyusu, dll. Ternyata, buang air besar dan kecil pun barengan! Pernah nih, mereka baru selesai mandi, saya lagi ambilin baju, eh dua-duanya BAB di lantai! Puyeng-puyeng, deh! Belom kalo lagi nangis barengan, dan yang lebih parah: sakit bareng! Makanya, lucu aja ngebaca status teman yang pingin punya anak kembar. Belom tau dia, yang beda setahun aja emaknya udah bertanduk. Uppss… gimana dengan Eva dan Evi?

Dua-duanya juga mau baca Twiries!
Ada banyak kelucuan dan keseruan di dalam buku TwiRies ini, yang bikin saya ber “Ooo… jadi gitu toh anak kembar.”  Contohnya, saya baru tau kalau Eva-Evi bisa saling cemburuan dan iri-an juga. Ternyata mereka memiliki potensi bersaing, makanya jangan dibanding-bandingkan! Huaaah… ternyata punya anak kembar itu seruuu banget. Gak habis-habisnya saya ketawa-ketiwi membaca pengalaman-pengalaman lucu yang dialami Eva dan Evi, apalagi ditambah dengan ilustrasi komik yang bikin mata segar terus, walaupun bacanya menjelang tengah malam. Gak perlu waktu lama untuk membaca buku ini, saking serunya, cuman dua jam aja langsung tandas! Ssst… padahal Eva dan Evi butuh waktu setahunan lho untuk nyelesain menulis buku ini, hehehe….
Twiries ada ilustrasi komik yang lucuuu....

Tapi, masih ada beberapa pertanyaan yang belom terjawab nih:
  • Golongan darah Eva-Evi itu jadinya sama atau enggak? Kan katanya hanya yang kembar identik aja yang sama, kelihatannya Eva-Evi itu kembar identik. à ini yang nanya rada kuril (kurang ilmu).
  • Apakah pacar mereka masing-masing (atau yang sekarang jadi suaminya) pernah naksir sama kembaran istrinya? Hayooo… kan wajah dan fisiknya sama, wkwkwkwk…..

Saran sok tahu saya bagi yang ingin punya anak kembar:
  1. Jangan kasih nama yang mirip, walaupun berbeda. Eva dan Evi bersikeras bahwa nama mereka berbeda, tapi orang lain tetep aja keselip lidah, wong terbaca sekilas itu memang mirip. Jadi, kalo  punya anak kembar, kasih nama yang bedanya jauh, misalnya: Asep dan Uus, kan jauh tuh, xixixixi…. Kapok saya salah sebut nama di Twitter, maksudnya mau nyebut “Eva,” eh kepanggilnya “Evi.”
  2. Jangan kasih baju dan segala macamnya yang sama. Kalau perlu, yang satu rambutnya panjang, yang satu pendek. Yang satu rambutnya dikuncir, yang lain dikasih topi. Intinya mah, dibedainlah hehe….
  3. Jangan dibanding-bandingkan, karena mereka bisa cemburuan dan iri-an juga! Lah, ini mah saran dari Eva dan Evi.


Dan inilah pesan Eva-Evi dalam buku TwiRies yng saya favoritkan:

“Melalui buku ini, kami bukan ingin memberi label istimewa pada diri kami. Tapi justru sebaliknya, kami ingin mengatakan bahwa kami sama saja dengan yang lain. Kami ingin dilihat sebagai individu, bukan paket lengkap.” (halaman 270)

-----------















6 comments:

  1. lucu,heboh kali ya mbak kalau punya anak kembar

    ReplyDelete
  2. hihihi... tapi yg bikin lucu kan memang semuanya sama. baju sama, model rambut sama dll hehehe

    ReplyDelete
  3. wahhh seru banget!!!
    Tapi kalo ga ada genetik atau keturunan punya anak kembar, biasanya gak bisa ya punya anak kembar kan yah?.. beruntung bgt yang punya anak kembar. walaupun pasti extra kerja keras mengurusnya. Salam kenal! ^^,
    http://sukamakancokelat.blogspot.com/

    ReplyDelete
  4. Mbak Leyla... saya pny anak kembar.looh... tp gak identik, beda kelamin malah ^^
    Org blgny dampit gt, hehe... Waktu msh baby sy sdh bukan bertanduk lagi, nangis bombaaaayy dah pokokny hahaha

    ReplyDelete
  5. Aku juga ngefans berat ama Mbak Eva dan Mbak Evi ini :*

    ReplyDelete
  6. hihiii...klau kembar yang satu ini emang laiiin :)..tapi jagoanmu juga kayak kembar jadinya ya mak, karena tidak terpaut jauh usianya :)

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^