Monday 25 August 2014

Anak-anakku, Beranilah Bermimpi!


Anak-anakku, bermimpilah setingginya dan bersiaplah dengan semua kejutan yang telah disiapkan Tuhan untukmu.

Ketahuilah bahwa mamamu ini seorang pemimpi kelas berat. Terlalu banyak mimpi, sampai harus ditulis satu demi satu. Nyaris semua mimpi telah terwujud dalam buku-buku Mama. Ya, buku-buku yang Mama tulis sejak berusia belasan itulah yang menampung sebagian dari mimpi Mama. Mengapa hanya sebagian? Sebab, masih banyak mimpi yang belum terwujud. Dan pada setiap pertambahan umur Mama, bertambah pula mimpi Mama.


Mimpi-mimpi itu telah menambah semangat hidup Mama, karena Mama ingin melihat semuanya terwujud. Walaupun tak terwujud di dunia nyata, tapi pasti terwujud dalam bentuk buku-buku yang Mama tulis. Banyak orang yang bertanya, “kapan Mama berhenti menulis buku?” Mama tak yakin bisa berhenti, sebab semua mimpi ini terus mendesak untuk diwujudkan. Mengapa Mama harus berhenti jika mimpi-mimpi itulah yang membuat Mama yakin akan tujuan hidup Mama.

Di antara mimpi Mama adalah memiliki suami seperti keluarga kecil bahagia, seorang suami yang baik dan bertanggungjawab, serta anak-anak yang sehat dan pintar. Mimpi itu juga telah terwujud, sejak Mama menikah dengan Ayah, nyaris delapan tahun lalu. Kemudian, lahirlah anak-anak satu demi satu dalam waktu yang tak berjauhan. Bahagia itu tak bisa didefinisikan dengan kata-kata. Terlalu besar anugerah yang telah dilimpahkan-Nya. Mama mensyukuri keberadaan kalian: satu raja dan tiga pangeran.

Sebagaimana keluarga lain, memiliki rumah adalah suatu keharusan. Rumah yang dapat menjadi surga, tempat kembali setiap anggota keluarga. Bukan hanya sekadar tempat menginap, tapi juga muara seluruh kebahagiaan. Rumah itulah yang sedang diusahakan oleh Mama dan Ayah, sebagai tempat yang nyaman untuk kalian. Rumah yang akan menjadi tempat kita semua merajut mimpi.

Mimpi punya rumah yang lapang dan nyaman
dok. pribadi

Tentang Mimpi Menjadi Penulis
Penulis? Profesi apakah itu? Masih banyak orang yang belum mengetahui profesi penulis. Kemarin ketika ayahmu bercerita dengan bangga kepada rekannya tentang profesi Mama, rekannya tak menyambut dengan baik. “Penulis?” dia bertanya seakan bingung. Rupanya, dia belum tahu di dunia ini ada orang-orang yang memilih profesi penulis sebagai jalan untuk mengaktualisasikan diri. Ah, tak masalah buat Mama jika mereka belum tahu. Halangan itu jauh  lebih kecil daripada halangan yang pernah Mama alami saat remaja. Kakek kalian tak suka dengan hobi menulis Mama, sampai-sampai semua buku yang berisi cerita-cerita Mama, dirobek-robek dan dibuang.

Mama tetap menulis dan membaca buku, karena Mama senang berada di dalamnya. Lautan imajinasi yang begitu luas dan bebas. Barangkali kakek kalian khawatir kelak Mama tak memiliki masa depan yang baik bila memilih profesi penulis. Wajar saja jika Kakek tak suka. Semua orang tua menginginkan kehidupan yang terbaik bagi anak-anaknya, tetapi anak-anak memiliki hak untuk memilih kehidupannya. Selama itu baik dan tak merugikan siapa pun, mengapa tidak? Mama merasa dengan menjadi penulis, Mama bisa berbagi banyak hal dengan orang lain, sekaligus membahagiakan diri sendiri.

Mama dan salah satu buku Mama
Mama dalam salah satu peluncuran buku
Setelah bertahun-tahun berjuang menjadi penulis sambil tetap menyelesaikan pendidikan di bidang Ekonomi, sesuai dengan keinginan Kakek, kini Mama telah yakin dengan pilihan hidup Mama. Sudah puluhan buku Mama yang diterbitkan, sudah sulit untuk berpindah ke lain hati. Mama telah berhasil menuliskan nama Mama di depan sampul buku yang Mama tulis. Hanya saja, masih ada mimpi-mimpi lain yang berlum terwujud. Mama ingin kelak buku-buku Mama difilmkan dan dibaca banyak orang. Mama ingin tulisan yang Mama tulis itu bisa sampai ke hati banyak orang. Mama masih harus berusaha keras untuk itu.

Tentang Mimpi Keliling Dunia
Siapa yang tak ingin keliling dunia? Mama sudah mengidamkannya sejak masih duduk di bangku SMP. Ya, di usia belasan. Mula-mula, Mama ingin ke Hongkong. Kenapa Hongkong? Ya, mungkin karena saat itu sedang tren film Mandarin. Kemudian Mama tahu bahwa dunia ini begitu luas dan banyak tempat-tempat indah yang disediakan Tuhan untuk kita jelajahi. Mendatangi tempat-tempat itu akan menambah rasa syukur kita kepada Tuhan dan menyadarkan bahwa kita hanyalah titik yang sangat kecil di mata Tuhan.

Berkeliling dunia juga bisa membantu proses penulisan buku-buku Mama. Imajinasi Mama semakin berkembang. Mama bisa melihat banyak orang dengan banyak karakter dan banyak tempat dengan banyak kenangan. Bukankah itu akan memperkaya tulisan Mama? Bagaimana cara Mama untuk keliling dunia? Barangkali dari menulis pula. Setidaknya, itulah usaha yang Mama lakukan, kecuali Tuhan memberikan jalan lain yang tidak disangka-sangka. Kalian tak percaya bahwa menulis bisa membawa kita berkeliling dunia?

Mama juga belum mempercayainya, karena hadiah lomba menulis yang Mama dapatkan, baru membawa Mama ke Bali. Ya, Bali! Pulau terkenal di seluruh dunia itu. Akhirnya, kaki Mama bisa sampai ke Bali dari hasil menulis. Setidaknya, itulah perjalanan terjauh yang pernah Mama lakukan dengan pesawat. Mama yakin jika Mama terus berusaha menggapai mimpi keliling dunia, Mama akan bisa mewujudkannya!

Mimpi naik pesawat pun terwujud

Tak disangka, akhirnya Mama bisa ke Pantai Kuta, Bali
Anak-anakku, kelak jika kau sudah besar, jangan takut untuk bermimpi. Yakinlah Tuhan akan memeluk mimpimu….

-----------------





















5 comments:

  1. semoga Tuhan memeluk mimpi2 kita,mari bermimpi hehe

    ReplyDelete
  2. Amiiinn...
    Aku pun pemimpi kelas paus mbak ^-^

    ReplyDelete
  3. Amin.. semoga Allah mengabulkan mimpi mimpi kita

    ReplyDelete
  4. Wow... cihuy banget nih mak. Ini mimpinya gak melulu soal mimpi punya properti yak? Pokoke soal mimpi gitu ya? Mau ikutan aahhhh... hihihi...

    ReplyDelete
  5. gut lak ya mak..semoga sukses...dengan mimpi-mimpinya....amien...

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon maaf, komentar SPAM dan mengandung link hidup, akan segera dihapus ^_^